Mengenaskan ada Pungli Puluhan Juta di Pabrik Sepatu Nike di Kab. Bandung
Izin PT. Feng Tay Harus Di Cabut Jika Masih Ada Pungutan Puluhan Juta Kepada Calon Karyawan
Saufat Endrawan
Karyawan Pabrik Sepatu NIKE PT. Feng Tay di Pungut Puluhan Juta Oleh Oknum. Mantan Anggota DPRD Desak Pemerintah Cabut Izinya
Reporter: Saufat Endrawan
OPININEWS.COM, Bandung -- Pungutan kepada pekerja Pabrik Sepatu Merk Internasiona NIKE, PT. Feng Tay yang berlokasi di tiga desa di Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung hingga puluhan juta bukan isu dan isapan jempol saja.
Namun sudah menjadi rahasia umum namun tidak ada penindakan terhadap oknum yang lakukan pungli tersebut.
Jadi adanya warga laporan kepada Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna, S,Ip, M.S,Ip di pungut Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) untuk masuk kerja sangat betul. Namun yang di laporkan jumlahnya yang kecil, padahal ada yang mencapai Rp. 20.000.000 - Rp. 25.000.000.
Camat Pamengpeuk, Kabupaten Bandung. Agus Hindar Ruswanto mengakui tak tahu menawu adanya pungutan.
"Saya tak tahu adanya pungutan ini. Malahan saya sempat di telepon pimpinan. Yah saya jawab apa adanya," tegas Agus kepada www.opininews.com, kemarin.
Mantan Anggota DPRD Jabar dari Partai PKB. Fatimah mengatakan, berita ini sebenarnya sudah lama terjadi di masyarakat Kabupaten Bandung.
"Bukan rahasia lagi jika seseorang ingin masuk kerja di pabrik harus bayar sejumlah uang mulai Rp. 3 .000.000 (tiga juta rupiah), Rp. 5.000.000. Rp 10.000.000 hingga Rp 18.000.000. Pungutan oleh oknum sudah menjadi tradisi. Yah karena mereka butuh pekerjaan itu walaupun sulit tetap dibayar juga," ungkap Fatimah.
Secara logikanya, lanjut Fatimah, orang yang mencari kerja itu butuh pekerjaan yang menghasilkan uang untuk biaya kebutuhan hidup sehari hari, tapi dipaksa untuk membayar dimuka dengan jumlah yang sangat besar. Harus menyisihkan uang gaji beberapa bulan baru kebayar uang nyogoknya, seolah olah pegawai pabrik tidak mendapatkan gaji untuk beberapa bulan kedepan," tandasnya.
Mengenaskan, lanjut Fatimah, tenaga masyarakat menengah kebawah dipaksa untuk melakukan itu oleh calo-calo pabrik. Apakah pihak pabrik mengetahui hal itu ?. Hal ini yang harus di usut.
Sementara itu, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bandung juga Dosen Universitas Nurtanio Bandung, dan Universitas Langlang Buana (UNLA) Bandung, Handoyo Sumedi menegaskan, dan mendesak kepada pemerintah untuk cabut ijin usahanya jika tidak hentikan praktek pemerasan.
"Disnaker harus terjun on the spot. Berapa jumlah ideal pekerja yang real, berapa diperlukan untuk sejumlah produk yang di targetkan tiap hari. Dengan begitu Disnaker bisa mendata masih berapa lagi pekerja yg dibutuhkan. Awasi penerimaannya. Kayanya ada oknum yang main," kata Handoyo Sumedi yang juga Purn TNI AU ini.
Menurut informasi dari karyawan PT. Feng Tay pungutan saat ini sudah mencapai puluhan juta.
"Bulan ini PT. Feng Tay ada penerimaan ratusan karyawan baru. Untuk lulusan sarjana melalui online. Sedangkan untuk ratusan karyawan lulusan SMA. Yang menentukan siapa saja warga yang di terima para Kepala Desa yang wilayahnya berada bangunan PT. Feng Tay," ujarnya.
( Saufat Endrawan )
Editor: Saufat Endrawan