Ridwan Kamil dan Dadang Supriatna Kunjungi Proyek Sodetan Sungai Cisangkuy

Warga Berharap Duet Ridwan Kamil dan Dadang Supriatna Mampu Mengurangi Banjir di Bandung Selatan

Saufat Endrawan

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Bupati Bandung, M. Dadang Supriatna dan Kepala.BBWS Citarum Tinjau Proyek Sodetan Sungai Cisangkuy di Bojong Kunci, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11)

Reporter: Saufat Endrawan

Opininews.com, Bandung -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Bupati Bandung, M. Dadang Supriatna berkunjung ke Proyek Sodetan Sungai Cisangkuy Bojong Kunci, yang berbatasan wilayah Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot dan kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Senin (22/11) sore.

Proyek sodetan Sungai Cisangkuy ini untuk mengatasi banjir, mulai dari pembuatan Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, polder-polder, serta pembangunan Kolam Retensi Andir, secara signifikan telah mengurangi luasan banjir.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil kepada www.opininews.com, mengatakan, banjir tahunan di wilayah Bandung selatan yang semula mencapai 370 an hektar, sekarang tinggal menyisakan sekitar 72 hektar.

"Saya berharap tahun depan jumlah wilayah yang tergenang banjir semakin berkurang, sehingga tidak banyak lagi berita banjir di berbagai media dan Sungai Citarum tak lagi dipandang dunia sungai paling kotor,'' kata Ridwan Kamil.

Bupati Bandung, M. Dadang Supriatna, mengatakan, bersama Pak Gubernur dan Kepala BBWS Citarum melakukan survei lokasi pembuatan sodetan Cisangkuy. Ini salah satu alternatif, dengan membelokkan arah aliran sungai, sehingga dari pemukiman menjauh 1,7 kilometer.

"Saya berharap dampak dari proyek ini luar biasa terhadap penanganan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot," harap Dadang Supriatna.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Gubernur Jabar satu perahu karet saat melihat dari dekat kondisi Sungai Cisangkuy,

Keduannya berdialog dengan warga. Seorang Warga, Henny Sumiati mengakui, baru zamannya Gubernur Jabar Pak Ridwan Kamil dan Bupati Bandung, Pak Dadang Supriatna banjir di wilayah Baleendah, Dayeuhkolot dan Pameungpeuk sedikit demi sedikit mulai berkurang.

"Memang banjir masih ada dan terjadi namun genangannya hanya hitungan hari tidak seperti  sebelumnya banjir bisa mencapai mingguan hingga bulanan. Ini karena proyek pencegahan banjur mukai diawasi dan dikerjakan dengan baik," ungkapnya.

Saya berharap, kata Henny , banjir akan seger a hilang jika seluruh pembangunan infrastruktur pencegahan banjir Seluruhnya selesai.

( Saufat Endrawan )

Editor: Saufat Endrawan