Ahmad Dimyati Ingin Merubah Gaya Kepemimpinan di Kab. Bandung

Reporter: Administrator

Wartawan: Saufat Endrawan Opininews.com, Bandung -- Ahmad Dimyati Atmawijaya, Keder Banteng Muda Indonesia (BMI), yang juga pengusaha batu bara, Jumat (20/9/2019) malam, menyerahkan formulir pendaftaran nenjadi bakal calon (Balon) Bupati Bandung dan Wakil ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, di Baleendah. Ahmad Dimyati menyerahkan formulir disaksikan oleh ratusan pendukungnya serta tim sukses. Dengan menyerahkan formulir, panitia penerimaan pendaftaran balon bupati dan wakil di DPC PDI Perjuangan, menyatakan Dimyati, sah terdaftar menjadi Balon Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, DR. Harjoko kepada www.opininews.com, di kantornya, Jumat (20/9/2019) malam, mengatakan, dengan menyerahkan formulir Ahmad Dimyati, maka jumlah balon bupati dan wakil bupati yang terdaftar di PDIP berjumlah empat orang. Keempat orang tersebut, tutur Harjoko, yaitu Yena Iskandar Masoem, Irman, Ahmad Dimyati serta dirinya. "Keempat nama ini akan diserahkan ke DPP PDI Perjuangan untuk mengikuti tes dan uji kemampuan. Dan pada bulan Februari 2020, akan dipilih nama yang akan menjadi Calon Bupati Bandung dan Wakil untuk diusung pada Pilkada Kabupaten Bandung 2020," jelas Harjoko. Ahmad Dimyati menegaskan, bahwa dirinya merasa orang yang paling siap untuk mengikuti seleksi penjaringam balon bupati dan wakil bupati di PDI Perjuangan. "Jika saya tidak percaya diri dan merasa belum siap, maka saya tidak akan mengembalikan formulir ke DPC PDI Perjuangan," tandasnya. Ahmad Dimyati juga menegaskan kenapa ingin mencalonkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung untuk periode 2020 - 2025, karena alasannya seperti Bung Karno, ketika muda menemukan marhaenisme sebagai ideologi perjuangan yang kemudian menjadi salahsatu sumber gagasan lahirnya ideologi negara yaitu Pancasila. "Jika saya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung mendatang, maka gagasan baru akan saya persembahkan untuk rakyat Kabupaten Bandung," kata Ahmad Dimyati. Ahmad Dimyati menilai, saat ini Kabupaten Bandung telah menjadi kabupaten banjir, kabupaten macet, akibat terminal dan pasar tradisional tidak ditata dengan baik. Tidak hanya itu, lanjut dia, di Kabupaten Bandung hutan gundul dan industri yang jauh dari azas konservasi lingkungan. "Saya menilai letak kesalahan ada dipemimpin. Dimana pemimpin banyak tahu, tapi tidak ada maunya, semua masalah dianggap biasa dan dibiarkan karena tidak mau bercucur keringat atau tak mau berpikir keras untuk mencari jalan terbaik agar masalah dapat terurai. Dan hal inilah yang nanti harus kita rubah," kata Ahmad Dimyati. ( saufat endrawan )

Editor: Administrator