Ahmad Najib: Koperasi Harus Bangkit Demi Meningkatkan Perekonomian Rakyat
Kabupaten Bandung |
Reporter: Administrator
Wartawan: Saufat Endrawan
Opininews.com, Bandung -- Bank keliling alias rentenir telah banyak mencekik masyarakat didaerah di tanah air, terutama di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Mereka mencekik masyarakat dibidang perekonomian dengan bunga pinjaman 20 hingga 30 persen per bulan, namun bank keliling jugalah yang memberikan pinjaman mudah tanpa agunan kepada masyarakat.
Hal ini terungkap saat digelarnya Seminar Kewirausahaan dengan judul Ekonomi Digital: Antara Peluang dan Ancaman dengan pembicara pejabat dari Bank Indonesia (BI) serta Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratullah, SE, di Rumah Makan Panyaungan, Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (15/2/2019).
Peserta yang hadir terdiri ratusan masyarakat dan pelaku usaha kecil menengah.
Dalam pemaparannya, Najib, mengatakan, tidak akan ada bank keliling serta rentenir didaerah, jika pemerintah peduli terhadap masyarakat, terutama kepada pelaku KUKM dengan benar memberikan kredit tanpa anggunan.
"Karena yang terjadi. Kredit tanpa anggunan, tetap saja masyarakat kecil harus menyimpan sertifikat tanahnya ke Bank untuk jaminan. Bisa dibayangkan, jika pelaku KUKM tidak memiliki sertifikat tanah atau rumah, maka mereka tak punya modal untuk usaha. Akhirnya, lari ke rentenir. Inilah yang menjadi pokok permasalahan selama ini, "
Sementara kepada www.opininews.com, Najib, berharap, masyarakan lebih kembali kepada cara perekonomian hasil karya anak bangsa yaitu koperasi.
"Masyarakat jika butuh modal Rp 5 jua hingga Rp 10 juta, lebih baik pinjam kepada koperasi simpan pinjam yang ada didaerahnya masing-masing. Jangan paksaan pinjam ke bank apalagi ke bank keliling atau rentenir, "jelas Najib.
Dan pemerintah diharapkan dapat membantu modal bagi koperasi. Karena koperasi merupakan soko gurunya perekonomian di Indonesia. ( saufat )